CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PSK PART2

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PSK PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PSK PART2, Hasrat-Bispak45 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, waktu dia tengah menanti anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan suatu sengatan taser di uluhatinya membuat gontai hingga dia tidak dapat menentang sewaktu digeret ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditempatkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tidak aneh dengan tempat investigasi. Dia beberapa kali sudah mesti duduk di dalam ruang semacam itu, berunding untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia malahan belum mengetahui siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, juga dia lantas mengaku bila dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu jadi permulaan. Margo yang umumnya gak sabaran serta berani menentang sekarang pilih mengkaji.

"Dia saat ini tinggal dalam tempat Nuri. Saya ingin, kau monitor dia… Kau serta anak buahmu bisa pakai ia jadi layanan uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba melanda muka Margo. Orang ini dahsyat, pikirkan Margo… dia berjumpa musuh yang  lebih kuat dibanding dianya sendiri.

"Anak buahku akan juga kerap tiba pada umumnya, memohon porsi darimu… serta kamu akan antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah mati-matian… kau mesti mengatur sampai tamunya menjadi bertambah beberapa dari tempat yang lainnya, meski sebetulnya tanpa kontribusimu juga ia sudah tentu bakal menjadi unggulan di sana… Sebarkan kabar, sebarkan terkait dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya membulatkan niat buat bertanya… "Mengapa kau mau membinasakan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya pada kamu?"

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PSK PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya pengin membinasakan dianya sendiri, sampai kalau waktunya telah tiba… dia bakal taat sepenuhnya pada diriku… Tapi, seblum dia memperoleh status yang terhormat di telapak kakiku… dia mesti rasakan apakah itu namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membuat Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta terheran…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Jalankan…"

Mira lihat kalaupun Margo menjadi pucat sehabis terima telephone itu… dan Mira belumlah sempat menyaksikan Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo mengusir gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, bikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengen urus Sani, kau bisa turut tonton ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simple itu, tetapi hatinya sedikit suka sebab dia dapat memengaruhi Margo buat merusak Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Pembicaraan barusan membikin Margo amat takut. Lelaki itu betul-betul iblis…

"Margo… pastinya saat ini Mira telah memberinya badannya kepadamu jadi bayaran buat membinasakan Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo termenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau bakal kerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, mengajak ke-10 panglima tempatmu… silahkan siksa Sani, gagahi mati-matian, tetapi janganlah sampai ia mati… Kau bisa bawa Mira, supaya ia ikut pula menganiaya Sani buat melepaskan marahnya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang berbelanja sayur, cuma memakai tank luar biasa serta celana pendek, gak terlampau memerhatikan Mira yang ada dekatinya. Dia memandang wanita itu sesuai sama dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia tengah tidak akan berbasa-basi. Juga sesungguhnya dia sendiri gak memiliki banyak kawan di Kalirotan. Dia lebih menjadi tertutup dalam pertemanan. Yang dia pengin kerjakan sebatas buka pahanya lebar-lebar, dan melepaskan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya secara maksimum.

"Sani… saya pengen mohon bantuan sesaat, saya ingin mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… mahfum banyak yg suka godain, hihihi!"

Sani yang malas pengin sekali menampik, tapi Mira menangkap lengannya serta menariknya ke arah tempat yang cukup sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali ikuti cara Mira menuju gang yang ia paham sebagai sisi terkejam di Kalirotan, serta tidaklah ada satu juga PSK yang cukup sehat untuk menawarkan diri dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani tergelincir jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Waktu si gadis bangun, dia bisa dengar bila pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sebentar, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membuat si gadis mengerjap sebab silau. Dan waktu dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira selanjutnya ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang tidak dikira oleh Sani bikin Sani terhuyung. Lantas pukulan dan sepakan terus-menerus Mira membuat Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menduduki perut Sani, dan dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menghantamkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berencana menginginkan muka Sani tinggalkan sisa di paras mulus si eks polwan. Pada mulanya Sani memutuskan pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Akan tetapi instingnya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian memperoleh kesempatan, Sani lekas berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat kurang sopan, ya… terkecuali Margo…Ia melihat tipe perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… model berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Justru lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak berlaga seperti seseorang polwan. Dia saat ini cuma berhadapan menurut perasaan survival… dan ini cukup mengejutkan Margo, yang menghendaki kalaupun pelacur yang paling jadi perhatian ini punya keterampilan berhadapan yang dapat membikin si perwira terpana. Tetapi, sederhana apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang terlihat bila Mira mulai kerepotan. Sani sendiri mulai tampak kembali lagi ke gaya berlaganya yang dahulu.

Margo memberikan tandanya terhadap seoang anak buahnya yang dengan gesit menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang cedera oleh tonjokan Sani, beres-beres rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, sebabkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah dan megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang lekas jatuh terduduk, dan Mira memberinya sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang dan mendekam kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang tegas hentikan cara Mira.

Rupanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira melihat Sani yang mendesah meredam sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PSK PART2

Sekarang Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia memerintah lima panglimanya buat memberinya pelajaran di Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tetapi sekarang dia mesti pikirkan dianya sendiri sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dirinya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, akan tetapi suatu kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati aba-aba yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling cemerlang. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah merayu tiap-tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, juga menjilatinya… Serta terlebih lubang elok yang seperti tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang mendapatkan kesenangan mirip, baik dari istri resmi mereka atau pelacur yang lain memutuskan tidak melepaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu mengangkut bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti bila sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta bikin selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terpajang bebas dihadapan lelaki bajingan yang terus berlakukan banyak buruh sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas gairah. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih lantaran tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya di saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya tambah kuat waktu Margo memerintah anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tiada belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan serta pekikan memohon ampun Sani benar-benar tidak digubris oleh Margo yang seperti melepas kemarahan yang ditahannya sejauh ini. Sewaktu lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cidera babatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menghunjamkan penisnya ke vagina Sani yang bengep gara-gara sikatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuman dapat menggeliang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya bikin si gadis mendesis karena keringat si kepala preman bikin perih bilur serta cedera di badannya. Sani cuma menggeletar mengendalikan perih sewaktu pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah lagi tuntas saat ke-10 anak buahnya lekas masuk Sani yang cuma dapat mendesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser mengarah figur badan di pojok lain gudang itu. Figur Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya kelihatan patah serta dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya memang kejam… akan tetapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira yang bernafas meskipun cuma kadangkala.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu menantang aku…." tuturnya sembari bangun, menarik samping kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PSK PART2

Margo membawa badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman untukmu," ujarnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak lihat isi kandang yang dapat memuat 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terkaget sebab paparan matahari membikin Mira merinding, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan begitu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah di saat badannya diangkat Margo dan disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, akan tetapi dia tidak sanggup bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat merasai kesakitan tanpa ada sanggup melaksanakan apa-apa… rasakan badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang lagi mengolah Sani. Dua penis anak buahnya sedang membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis didesak mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… seseorang anak buahnya sedang menyikat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan amat kasar. Margo melihat menuju kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri di depan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang lihat mimik muka beberapa kepercayaannya yang tidak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya membuat nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi deskripsi paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang gak lama pula mengikut tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi golongan yang paling ditakutkan, yang mustahil kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendekati pribadi yang tengah kembalikan pistol yang baru-baru ini menghabiskan nyawa Margo ke sarungnya.

"Area telah ditangkap, semua teror telah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu menggangguk serta pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati pribadi badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berbicara lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit dan mengalami jarum I.V  di situ. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia lihat kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas bagaikan hotel bintang lima. Perawat silih berubah menjaga badannya, mengembalikan semuanya cidera. Mereka dan beberapa dokter mengupayakan dengan segenap tenaga buat kembalikan situasi Sani seperti yang lalu. Dan tugas mereka sesuai harapan. Waktu Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta menyaksikan refleksi dianya sendiri di cermin, dia terpukau. Tidak ada satu cacat juga yang gak dibetulkan, sampai sejumlah bekas cidera di badannya baru nampak bila menjadi perhatian dari begitu dekat. Lantas, dokter yang menjaganya hadir dan bercakap,

"Selamat Nona, secepatnya anda boleh pulang."

Sani kembali tertegun… Ke mana dia dapat pulang? Dengan letoi Sani konsumsi makanan rumah sakit dan minum obat yang diberi kepadanya. Dan entahlah kenapa dia berasa begitu letih…. benar-benar sangat letih…

"Dipan ini semakin lebih empuk", batin Sani sembari buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, lekas jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sekalian merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu pada akhirnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis berduka, tangis berbahagia….

Setahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, tentang penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tetapi saat ini menjadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil benar-benar memberi kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PSK PART2

Serta lebih dibanding itu, semua rahasia beberapa konsumen sekarang jadi punyanya, hingga ia semakin bagus dalam berkuasa dibalik monitor walau ia sekarang udah pensiun. Tidak kenapa akhiri karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak menggapai bintang; toh mereka-mereka yang memiliki bintang di pundak dapat ia pegang kapan waktu, lantaran seluruh kartu berada pada tangannya. Tahun kemarin Ryoko divonis gampang, cuman 1 tahun penjara. Memanglah itu dia hukuman maksimum untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, akan tetapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah menjalankan saat hukuman serta bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama